Sumber Gambar |
Hari Kelima : Kopi
Sekarang ini, minum kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern. Hampir di seluruh penjuru kota, tidak hanya di Indonesia tetapi juga ASEAN, banyak tersebar gerai kopi. Di dunia, negara penghasil kopi terbesar adalah pertama: Brazil, kedua: Vietnam dan ketiga adalah Indonesia. Kedua negara terakhir adalah anggota ASEAN. Menuju Komunitas ASEAN 2015 ini, mampukah Vietnam dan Indonesia merebut pangsa pasar kopi dunia? Bisakah kedua negara tersebut menjadi partner produksi kopi, bukan menjadi rival atau saling bersaing #10 DayForASEAN
******************
Kopi Indonesia saat ini menempati peringkat ketiga terbesar di dunia dari segi hasil produksi. Kopi di Indonesia memiliki sejarah panjang dan memiliki peranan penting bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat di Indonesia.
Indonesia diberkati dengan letak geografisnya yang sangat cocok
difungsikan sebagai lahan perkebunan kopi. Letak Indonesia sangat ideal
bagi iklim mikro untuk pertumbuhan dan produksi kopi.
Seperti yang dilansir informasi yang saya dapatkan di sini .Vietnam
sebagai menjadi salah satu negara produsen kopi yang sangat agresif
pada saat sekarang ini. Kopi Vietnam telah membanjiri kopi di pasar
dunia dan berhasil menggeser posisi Indonesia dari posisi ketiga menjadi
keempat sebagai produsen kopi di dunia.
Kalau ditelaah dari berbagai informasi adanya kekalahan daya saing produksi Indonesia dengan Vietnam adalah:
- Indonesia belum menggunakan bibit unggul kopi secara intensif dan merata
- Masih kurang terampilnya para petani lantaran kurang maksimalnya penyuluhan yang diberikan oleh para perangkat pemerintah daerah.
- Kurangnya dukungan pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Dukungan yang bisa diberikan adalah adanya subsidi pupuk untuk para petani di Indonesia.
- Teknologi yang kurang memadai.
- Belum adanya inovasi baru yang belum dikembangkan. Produksi kopi saat ini cenderung stagnan.
Dari keterangan diatas saatnya Indonesia mulai berbenah. Ada saatnya Indonesia melakukan berbagai macam dengar pendapat untuk terus memajukan produksi kopi di kancah perdagangan internasional. Selain itu perlu adanya berbagai macam penyuluhan-penyuluhan di berbagai wilayah yang tersebar di Indonesia dalam rangka memberikan penyuluhan tentang kopi yang lebih baik.
Melihat Potensi Alam Indonesia
Jika kita melihat potensi alam Indonesia, ditanam apa saja pasti bisa tumbuh. Tumbuhan apasaja. Bukannya kita pernah mendengar lagunya Koes Plus yang bunyinya seperti ini, sekedar penggalan lagunya:
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Jadi tidak menuntut kemungkinan masih ada peluang dari segi alam Indonesia yang terkenal subur.
Dari sini bisa kita ketahui bahwa sumber daya manusialah menjadi faktor utama. Sebatas pengatahuan saya Indonesia sebenarnya memiliki banyak sekali penerus bangsa yang memiliki tingkat kecerdasan yang sangat tinggi. Ini bisa kita buktikan dengan adanya keunggulan-keunggulan penerus bangsa di bidang pendidikan seperti sering menjuarai olympiade matematika maupun fisika. Tidak menuntut kemungkinan bahwa bibit-bibit penerus bangsa ini bisa di manfaatkan. Jadi dengan keyakinan ini Indonesia sebenarnya pintar. Kita juga yakin Indonesia bisa maju seperti Vietnam. Apalagi Vietnam awalnya belajar dulu dari Indonesia. Kenapa Indonesia sebagai guru kalah dengan muridnya. Selain peningkatan SDM perlu adanya kuantitas atau jumlah SDM.
Subsidi Pupuk
Melihat potensi alam Indonesia dan banyaknya profesi petani di Indonesia, layak pemerintah memberikan subsidi pupuk untuk para petani. Saatnya pemerintah mampu menyeimbangkan tuntutan kebutuhan yang harus sebisa mungkin dibenahi dan di alokasikan keberadaannya demi kelangsungan perekonomian yang berkesinambungan. Saatnya kita ulurkan tangan kita untuk petani Indonesia. Saatnya mereka harus maju, membantunya dengan mensubsisi pupuk akan lebih baik majunya kualitas tanaman yang ditanam oleh para petani.
Kerjasama di bidang Teknologi
Keuntungan menjadi bagian anggota ASEAN adalah seperti melakukan kerjasama antar anggotanya. Indonesia sepertinya perlu memnfaatkan momen ini dalam kerjasamanya di bidang teknologi. Indonesia bisa melakukan ini dengan Vietnam. Dulu Vietnam belajar tentang kopi dan cara menanamnya, begitu juga sebaliknya. Ada sebuah timbal balik yang mungkin bisa dilakukan Indonesia. Saatnya Indonesia juga perlu mempelajari dan melakukan hal yang sama apa yang pernah Vietnam lakukan. Kerjasama bidang teknologi perlu dilakukan demi majunya produksi kopi baik kualitas maupun kuantitas.
Memperkuat kepercayaan
Memanfaatkan peluang yang saat ini sedang berjalan. Seperti menfaatkan peluang pangsa pasar dan memperkuat kepercayaan supaya mereka masih mempercayai kualitas kopi Indoneisia. Lebihya akan tumbuh kepercayaan negara lain untuk menjadi tujuan ekspor. Pangsa
kopi Indonesia cukup besar terutama memiliki pangsa
ekspor tinggi di Eropa, AS, Jepang, Korea, dan Aljazair. Jika ini terus dijaga dan ditingkatkan tidak menuntut kemugkinan akan ada negara-negara lain yang ingin di jadikan tempat dan tujuan ekspor kopi.
Saatnya Berubah
Sebagai bangsa yang beragama, Indonesia disamping melakukan pembenahan dari berbagai aspek, tak lupa berdoa kepada Tuhan YME. Indonesia yakin bisa lebih maju dari sebelumnya. Kita berkeyakinan untuk bisa mengubah nasib sendiri. Kutipan-kutipan di dalam Al quran surat Al-Misbah ini bisa di jadikan bahan renungan dan penyemangat:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum
itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11
Maksudnya di sini juga tidak bisa hanya satu dua orang saja yang
menghendaki perubahan tersebut. Melainkan tekad mayoritas orangnya, juga
upaya yang berbarengan bukan sporadis. Jadi terwujudnya sebuah cita-cita adanya sebuah persatuan dan tekad yang kuat. Ayo lakukan Indonesia. Semangat!.
Sumber referensi:
id.wikipedia.org/wiki/Kopi
www.tempo.co/read/.../Penyebab-Kopi-Indonesia-Kalah-dari-Vietnam
pphp.deptan.go.id/.../daya_saing_kopi_indonesia_dengan_vietnam_yan
No comments:
Post a Comment