Thursday 13 June 2013

[FlashFiction] Gara-gara SIM

"Oke Sus, aku segera ke Rumah Sakit sekarang,"  sambil menutup Handphone, ku gaskan motorku menuju  Rumah Sakit.

Sekitar sepuluh motor terjaring razia Polisi, tepat di jalur Busway yang akan aku lalui. Mau mundur tanggung, majupun akhirnya aku ketemu sama pak Polisi itu.


"Selamat siang , mbak. Anda tau ini jalur apa?" Tanya Polisi.

"Tau pak ini jalur Busway," jawabku.

 "Silahkan keluarkan SIM dan STNKnya mbak?" Pintanya.

Kemudian aku keluarkan dompetku.

"Astaga! Ternyata aku lupa bawa SIM dan STNK," gumamku.

Tanpa banyak bicara, Polisi tadi  menyodorkan kertas berwarna kuning.

"Silahkan anda selesaikan di sidang," ujarnya singkat.

"Tapi pak, " jawabku penuh sesal.

Dan kulihat polisi tadi berlalu di depanku.

Sesampainya di Rumah Sakit


"Bu. Gimana?" Tanyaku.

"Sudah di urus sama sahabat Ibu. Itu dia ada di kamar perawataan sebelah. Suaminya juga sedang di rawat," jawab Ibu sambil menunjuk kamar salah satu di Rumah Sakit.

Kemudian aku masuk ke kamar sebelah untuk mengganti adiministrasi yang sudah di bayarkan olehnya.

"Permisi, Bu. Maaf, aku anaknya Ibu Linda yang berada di kamar sebelah. Apakah Ibu yang bernama Ibu Esti? Tanyaku.

"Iya nak. Sudahlah. Ibumu itu kawanku semasa SMA dulu. " Ujar Ibu Esti.

Saat aku mau berbalik arah langkahku terhenti, sosok laki-laki tegap ada di depanku. Sepertinya aku mengenalnya.

"Pak Polisi!" Teriakku.

Mata kami saling berpandangan satu sama lain. Dia tersenyum padaku dan aku balas dengan senyum sinis.

"Oh ternyata kalian sudah saling mengenal yah," ujar Ibu Esti.

Aku bingung mendengar pernyataan Ibu Esti.

"Ibu tadi  sempat berbincang sama ibumu, Septi. Kalau kamu dan Agus akan kami jodohkan. Tapi, kalau kalian sudah saling mengenal, ya sudah gak jadi untuk di mak comblangin." Ujarnya sambil ketawa.

"Segera aku akan mengurus SIMnya!" Ujar Polisi tadi  sambil tersenyum.

"Maksudnya?" Tanyaku tak mengerti.

"Surat Ijin Menikah." Jawabnya.

Akhirnya kedua keluarga saya dan Agus sang Polisi tadi,  tergelak tawa memecah kesunyian Rumah Sakit.



Tulisan ini di persembahkan untuk GA-nya mak Hana Sugiarti tentang "SIM"

18 comments:

  1. Hehehe... jodoh niyee.... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe......Iya mak.. Thank ya telah mampir. :)

      Delete
  2. Replies
    1. Asikkk.yg punya hajat sudah berkunjung. Eheeemmm *Eh.

      Delete
  3. Heheee, akhirnya bibirku tertarik tersenyum...gile ajib bener tuuuh. Ada enggak ya di dunia Nyataaaaa? apa ini kisah nyataaaa? huhiiii

    Kudu tersenyum, Mba Sri...nyata ya?

    Salam
    Astin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan True sory mak...Cuma Fiksi aja mak...penuh dengan khayalan...yah kalau ada cerita sama itu cume kebetulan kali mak :) Thank yah telah mampir . Salam Balik :)

      Delete
  4. Siiip banget ceritanya meskipun fiksi yaa :) wuih keren deh .Hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih mak......telah mampir...*peluk :)

      Delete
  5. Keyen, akhirnya dapet jodeh deh.....

    Salam wisata

    ReplyDelete
  6. keren
    priitttttttttt, akhirnya ketemu jodoh

    ReplyDelete
  7. Cieeee SIM : Surat Izin Menikah... Mba Sri keren dech bikin cerita... heheheh

    ReplyDelete
  8. nah loh, jodohnya polisi! ga usah bikin SIM benerannya deh :p

    ReplyDelete

Followers