Sebenarnya saya sebagai mamanya masih merasa khawatir dengan penggunaan Fb pada anak-anak. Akun Fb anak saya ini sebenarnya di buatin temennya. Padahal dari dulu anak saya ini minta di bikinin FB tapi tak pernah saya kabulkan, alasannya belum waktunya hingga berumur 13 tahun. Hingga suatu hari ada temennya yang sengaja membuatkan akun FB atas nama anak saya. Awal-awalnya saya lihat percakapan mereka biasa-biasa saja, tapi akhir-akhir ini saya lihat ada rasa khawatir dengan pertemanan yang ada di FB itu sendiri. Terlebih jika akhirnya di jadikan tempat amarah temannya dan terjadilah sebuah permusuhan antar anak itu sendiri. Malam-malam saya sengaja buka Fb anak saya ini. Karena email dan pasword terus terang saya mengetahuinya. Karena kakak jarang buka FB, kulihat disana ada notif di chatingan. Saya buka dan isinya seperti ini.
Melihat isi pesan di atas, Terbesit niat untuk membalasnya. Tapi saya urungkan. Saya diamkan dan tidak saya beritahu ke anak saya ini yang masih duduk di bangku 3 SD.
Saya sebagai mamanya mengambil kesimpulan kalau kakak dengan temannya itu sedang ada perselisihan.
Siangnya ketika saya menjemput kakak di Sekolahan, saya lihat kakak sedang sendirian dan wajahnya tanpak murung. Sengaja saya tak menanyakan tentang kemurungannya itu. Tebakan saya kemungkinan perihal isi pesan inbok Fb tadi malam yang secara tak sengaja saya buka. Kakak saya liat tak bermain dengan si B pengirim pesan diatas, tetapi bermain dengan kawan lainnya. Saya diam dan seperti biasa menyegerakan pulang.
Di tengah perjalanan tiba-tiba kakak berujar.
"Maa.... Fb kakak di hapus aja yah?"
"Loh memang kenapa?" Tanyaku yang pura-pura gak tau tentang perihal ini.
"Enggakk... Kakak gak mau main Fb aja," ujar kakak
"Oke, tapi kayaknya gak bisa deh..kan yang bikinin Fb temen kakak, Kalau gitu foto2 kakak yang ada di Fb mama hapus aja, ya."
"Iya, ma.temen Kaka yang namanya J juga gak boleh mainan Fb sama mamanya."
Saya menangkap ada sebuah masalah hingga kakak berujar tentang masalah FB.
Saya menangkap ada sebuah masalah hingga kakak berujar tentang masalah FB.
Dalam benak saya berpikir, bisa saja sih saya ganti pasword emailnya karena saya tau semua nya tapi kan semua perlu konfirmasi kepada si pembuat akun. Karena nama emalnya memakai nama anak saya, akhirnya saya memberikan nasehat ke anak saya seperti ini.
"Kak...Besok ngomong sama si B kalau Kakak belum boleh main FB sama mama. Karena email kakak atas nama kakak , bagaimana kalau di buang aja kalau enggak biar mama ambil karena disana ada nama kakak."
Kakak pun mengiyakan. Dan yang masih menjadi perhatian saya, kakak ini sebenarnya belum tau betul tentang FB beserta selak beluk keamanannya. Apalagi akun Fb di buatin sama teman sebayanya. Kemungkinan tindakan saya selanjutnya adalah mengkonfirmasi ke anak B untuk menghapus akun kakak beserta emailnya. Kalau temen kakak ini masih mengintimidasi kakak selanjutnya mama akan bertemu mamanya si B tentunya secara baik-baik. Semoga akan menjadi lebih baik kedepannya tentang pengawasan anak di dunia online. Bagaimana pendapat saudara perihal "kekhawatiran" saya ini. Ada masukan? Share dong!
Belum bisa kasih masukan mak, tapi ya menurutku setuju aja langkah yg dilakukan Mak giar. Semoga diberikan kemudahan Mak
ReplyDeleteAminn Makasih Dek Sari
DeleteAduh anak sekarang ya mak.kponakanku kelas 1sd udah punya FB?.
ReplyDeleteSemoga kelak menjadi generasi dambaan ummat...
ReplyDeleteUdah bener mak, hapus aja. Ntar aja kl udh 13thn ke atas blh fb an lg..
ReplyDeleteSip Iya Mak Muna ....Sudah aku hapus Akun Fbnya Kakak :)
Deletesetujuuu, jangan dikasih FB aja mak, mempengaruhi banyak hal!
ReplyDeleteHaduuuh...jangan dulu deech dikasih FB, semoga Kakak lupa akan murungnya yaak
ReplyDelete