Saturday 10 August 2013

Lama [Gak] Mendongeng

Pernahkah kalian merasa terpengaruh oleh  kata-kata di sebuah buku yang kita baca. Atau  melihat sebuah film ikut terhanyut di dalamnya. Ikut sedih, senang bahkan ikutan galau. Mudah-mudahan cuma aku saja deh, kalau yang lain aku harap jangan.  Memang satu sisi aku banyak belajar dari sebuah peristiwa, entah itu kejadian yang menimpa diri sendiri atau mungkin dari hasil nonton tv atau sejenisnya, bahkan bukupun ikut menginspirasi semua tingkah lakuku. Bagaimana tidak teman,  semua ini bermula hobiku yang ngeblog saat ini. Tergabung pada sebuah grup yang mayoritas hobinya sama "ngeblog" tentunya. Awalnya nulis,  yah begitu tulisan banyak yang acak-acakkan. Saat itu yang penting nulis dan terus menulis,  tapi setelah tergabung pada sebuah kumpulan yang cocok dengan kepribadianku,  disana ada sedikit perkembangan. Menulis lebih terarah dan EYD mulai ada perbaikan. Maklum,  semua masih belajar. Tapi semangat belum padam hingga sekarang. Alhamdulillah.


"Ngeblog menjadi orang jadi pintar," menurutku itu benar. Membenahi hati yang sedang rancu. Ikhlas mulai tumbuh. Sabarpun mulai merajalela di hati. Semua tentang renunganku menulis di waktu malam hari. Saat anak sedang tidur, ku ketukkan keyboar kompiku perlahan. Hati bicara tanganpun beraksi. Anjuran teman,  jika ingin menulis yang baik adalah  membaca buku. Buku karangan  siapapun, genre apapun juga. Aku ikutin semua saran teman. Dan disana aku peroleh dasyatnya ilmu. Mulai hobi membaca dan membeli buku. Waktu luangku untuk mencari tau dan ingin tau tentang banyak hal. Melalui BW(Blog Walking), touring ke berbagai Blog dan meninggalkan jejak seperti ada asupan gizi jiwa yang masuk. Kata-kata indah sering aku jumpai. Nah, dari hasil ngeblog terciptalah keinginan membuka buku ini yang telah lama kusam.

Disini aku ingin membicarakan buku yang aku baca pada kemarin malam. Dulu  buku ini masih keadaan baru sering banget aku baca.. Tidak setiap malam ding, kadang-kadang. Itu saja kalau ingat. hehehe. Buku ini aku temukan setelah sekian lama  tak aku sentuh. Entah kenapa tiba-tiba hati ini ingin berdogeng sama kedua putriku, dan buku ini yang aku baca, dilalah kok  kata-katanya bikin aku terenyuh dengan keadaan hatiku saat ini. Semakin menguatkanku untuk berlaku sabar dan ikhlas.

Kata-kata yang masih mempengaruhiku untuk kuat dengan keadaanku  saat ini adalah kata seperti ini,(Dalam Himah cerita) :
"Minta maaflah kepada orang yang telah kita perlakukan dengan buruk. Kita harus bersikap lembut terhadap orang yang lemah. Karena Nabi Sulaiman a.s. saja, yang memiliki kerajaan yang luas, yang para prajurutnya terdiri dari jin, manusia, dan burung, tidak memaksa semut yang memiki tubuh yang kecil untuk memaafkannya. Bahkan beliau meminta maaf dan nasihat kepadanya dengan lembut, meskipun beliau seorang Nabi dan Rosul." Dikutip dari Buku 40 Kisah Penghantar Anak Tidur berjudul "Meminta Maaf Jika Kita Bersalah".

Masih dengan kata-kata yang membuat aku bikin terpana dan merinding masih dalam hikmah cerita :

"Bertindak dengan penuh kebijaksanaan, kehati-hatian, dan penuh perhitungan, akan menghindarkan diri kita dari hasil yang buruk. Sedangkan bertindak dengan sikap emosional dan sembrono akan mendatangkan hasil yang sangat buruk. Adapun Muawiyah telah menangani persoalan yang dia hadapi dengan cara yang cerdas dan bijaksana. Bagaimana mungkin ia tidak akan menangani persoalan tersebut dengan penuh kebijaksanaan, sedangkan ia pernah mengatakan satu kata mutiara yang sangat terkenal, yaitu, "Seandainya aku punya ikatan berupa selembar rambut manusia, maka ikatan tersebut tidak akan pernah bisa putus, " Lalu ada seseoramg yang bertanya kepadanya. "Bagaimana caranya?" Ia menjawab, "Karena jika mereka tarik rambut tersebut, aku kendurkan ikatannya. Dan jika mereka kendurkan ikatannya, maka aku tarik ikatannya." Abdullah ibnuz-Zubair juga adalah orang yang memiliki hati yang baik karena ia mau menerima permohonan maaf Muawiyah. Dan jika ada seseorang yang menyakiti hatimu, kemudian orang tersebut meminta maaf kepadamu, maka terimalah permohonan maafnya. Dikutip dari sebuah
Buku 40 Kisah PenghantarAnak Tidur"Sifat Sabar Adalah Akhlak Yang paling Mulia." Karya Najwa Husein Abdul Aziz.

Entahlah kata-kata itu  seperti mengajakku ke arah kabaikan. Semoga kenyataannya,  aku bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Disini ku melihat sebuah keikhlasan dan kesabaran yang diuji. Hanya kita sendiri yang bisa melakukannya sengan rasa sabar dan ikhlas atas semua kejadian yang menimpa kita, tergantung kita juga bagaimana  bisa menjalankannya dengan penuh kesadaran. Semoga!



2 comments:

  1. sebagian diantara teman menganggap hobi saya nulis diblog sebagai kegiataan yang sia sia dan buyang waktu, kenyataannya saya sudah bertahan hampir 4 tahun ngeblog. ini karena saya merasakan banyak kemanfaatan ngeblog yang saya rasakan, menjalin silaturahim dan bertambah wawasan. Lebih dari itu agar saya nggak gampang pikun

    ReplyDelete
  2. Menjadi kehormatan tersendiri kang pakies mau mampir di blog sederhana ku ini.........Makasih yah kang. Aku masih beru di dunia ini... maklum dan begini adanya. masih harus banyak belajar sama kang pakis yg udah empat tahunan. #SalamSilaturahmi

    ReplyDelete

Followers